Senin, 08 Desember 2014

Memories with Foster Family


    Rifle Butts Prevelly Beach. Disana kami berkumpul untuk farewell party. Kami menikmati barbie, sebutan untuk barbeque bersama dan lebih saling mengenal foster family delegasi AIYEP yang lain. Diam-diam aku kabur di antara kerumunan orang dan pergi melihat pantai dan mengambil beberapa foto pantai yang sepi dan indah. Naik lagi ke atas untuk melihat pemandangan dari atas. Menakjupkan, ku potret pemandangan dari atas dan orang-orang di bawah terlihat seperti semut. Pada kali ini kami merayakan Irish Santa dengan cara tukar kado.
   Pertemuan yang singkat namun sangat berarti ini kami lakukan dengan berbincang-bincang antar foster family atau delegasi dengan foster family lainnya. Waktu itu aku berbincang dengan beberapa foster family dan salah satunya adalah dengan host Dad Bang Rial, delegasi dari Aceh. Logat beliau saat berbicara sangat British, namun dengan pengucapan yang tidak terlalu cepat. Obrolan kami terasa mengasikkan. Sungguh Margaret River adalah tempat yang cocok untuk berlibur, honey moon karena suasannya tentram dan tidak ramai.
    Semoga suatu saat bisa kembali kesana, bertemu dengan para keluarga angkat kami. Menjelajah Margaret River lebih dalam. Menyaksikan proses pembuatan anggur, belajar paddling atau surving, serta menyicipi lebih banyak pemandangan cantik lainnya.

Sabtu, 06 Desember 2014

Perth, We are Coming



We never know when will we success. But in loud of voice, I guarantee that this is the time. We choose and we brave to go forward.
In this Australia-Indonsia Youth Exchange Program we are going to upgrade our skills in team work, profesionalism, and as a representative of our province, instead our nation, Indonesia. No consider on where we live or where we are from. We are 18 delegates are family now, we unite as representation of Indonesian youth.
At the Airport, I feel like somebody took an attention and kept greeting to us. Even, we were greeted by Akbar Tanjung and took couples of photos for a while. It’s like everybody were caring about us. A lot of thanks to our AIYEP senior that keep to follow our develope during PDT until now. They have hundreds golden advice. We cald Victor as MOT, Sari, Ita, Olid, Adit, Hambar, Andika, Aking, Vivi, Icha, Dessy, Rizkur, Danti, Afif, Azwar, Shandra, sahara, Riza. They are amazing people that sacrifice their time and their money to train new member of AIYEP.
When we arrived in Perth in 8.15 Australia time by Garuda Indonesia. Unexpected, the weather is so cold, 180C. But guess what? That excites us. Still wearing formal AIYEP attire, we  arrived at YHA. Give us a time to take a rest.
Thx alot. Now, we are in Perth, for day one. And the following day must be more wonderfu.

Vinda Dwi Hanifah
6 Agust 2014

Kami Sebut Kota Indah Itu Margaret River



Newsletter
Margaret River, wilayah dengan sejuta pesona ini terletak di tenggara Australia Barat yang berjarak 277 kilometer kearah selatan dari Perth, ibukota negara bagian. Kota kecil ini terkenal dengan lokasi surfing dan pantai yang mempesona. Selain itu, kota ini juga sangat tersohor dengan produksi wine dengan jumlah pengunjung 500.000 per tahun. Akhir-akhir ini Margaret River juga dikenal dengan produksi kayu dan agriculture.
Terdapat 4 musim di Margaret River, yaitu Summer(panas), Autum(gugur), Winter(dingin), dan Spring(semi). Pada awal bulan Desember ini menginjak musim panas yang tentunya udara semakin hangat. Bagi orang Indonesia, peralihan ke musim panas disini masih terbilang sejuk yang cenderung dingin. Uniknya, Margaret River punya pergantian suhu udara yang tidak menentu. Terkadang panas, dingin, hujan terjadi tiba-tiba dan tidak jarang berangin yang disebut sea breezes karena terletak dekat dengan pantai. Namun pada saat musim panas, suhu panas dan kering cukup mengkuatirkan karena melihat sebagian area di Margaret River terdiri dari bush yang luas, yaitu sejenis semak dan padang rumput liar yang luas. Pada 23 November 2011, sekitar 4500 hektar bush terbakar di daerah Prevelly beach, sekaligus rumah 50 rumah warga serta rumah bersejarah Walcliffe yang dibangun pada 1865 juga ikut terbakar.
Namun demikian kota dengan jumlah populasi 13.168 orang (tahun 2013) ini mempunyai lingkungan yang sangat hijau, sejuk, dan udara yang bersih. Masyarakat sangat gemar mengkonsumsi sayur dan buah. Bahkan tidak jarang mereka memiliki kebun disekitar rumah dan dimakan sendiri oleh anggota keluarga. Tanaman yang mereka miliki pun rata-rata organik, tanpa menggunakan pestisida ataupun pupuk kimia sehingga aman untuk langsung dimakan dalam keadaan mentah.
Sabtu pagi ini sangat cerah, ditemani pemandangan kebun dari jendela kamar serta melihat kanguru yang mengendap-endap dibalik pagar. Tak terasa kami akan meninggalkan kota ini. Tenang dan asri yang selalu kami rasakan. Berharap akan kembali suatu saat nanti.

Margaret River, 6 Desember 2014
Australia Indonesia Youth Exchange Program Delegate
Representatif of Yogyakarta Region
Vinda Dwi Hanifah